Ini adalah sepenggal lagu,
yang kulantunkan dalam kepulan rindu.
Untukmu yang menyusup lewat sekat-sekat
ketegaranku.
Mengusik janjiku untuk tetap membungkusmu dalam semu.
Aku paham cara menggubah
resah menjadi pasrah,
dan asa yang menggalaukan kukutip menjadi sepenggal klimaks
dipungkasi kecewa belaka.
Ini adalah sepotong angan yang kudambakan lewat kata.
Bersamanya kulampirkan nada
dari resahnya jiwa
dan supucuk doa.
Meski untuk memaknainya kamu memang perlu luka.
Luka yang menggoda.
Ah, sebut saja aku gila. Aku memang sudah gila.
Gila karena kamu, ya...
Heeem, kamu tak tahu bukan?
Dasar!
Ingin rasanya menusukmu dengan tegaku.
Tapi sudahlah,,,
rasa-rasanya kau tak bakal mengerti juga.
Tanya aku siapa yang paling kutunggu.
sudah pasti aku menyahut 'kamu'.
Akan kudendangkan namamu,
-tiga atau empat kali-
sebelum sejurus kemudian aku akan mulai meragu.
Yah...itulah pahitnya memilihmu....
0 komentar:
Posting Komentar