My Way...


And now the end is near
And so I face the final curtain
My friend I'll say it clear
I'll state my case of which I'm certain

I've lived a life that's full
I traveled each and every highway
And more, much more than this
I did it my way
....
Regrets I've had a few
But then again too few to mention
I did what I had to do
And saw it through without exemption

I've loved, I've laughed and cried
I've had my fill, my share of losing
And now as tears subside
I find it all so amusing
......
For what is a man what has he got
If not himself then he has not
To say the things he truly feels
And not the words of one who kneels
The record shows I took the blows
And did it my way
Yes it was my way
(My Way_Frank Sinatra)



Ada suatu masa,
dimana kita harus berkemas, berpamitan, dan meninggalkan tempat dimana kita berada sekarang.
Tiga hal terberat dalam hidup yang sejatinya sulit dihadapi karena tak jarang datang keroyokan. Kita dipaksa menghadapi ketiganya sekaligus.
'Dipaksa" beranjak dari apa yang kita pijak sekarang dan melangkahkan kaki ke jalan baru yang bahkan tak tahu kemana dan dimana ujungnya itu rasanya sungguh kompleks. Dan inilah saya sekarang, di tempat yang sebentar lagi harus ditinggalkan, menjalani hari-hari komplikasi, berperang melawan kesentimentilan diri yang orang lain pandang mungkin terlalu cengeng dan berlebihan.
Tapi, apa yang salah dari sebuah ketidakrelaan untuk berpisah?

It may be too much, tapi mengemasi satu per satu barang, mengambilnya dari tempat dimana dulu seharusnya berada, itu rasanya seperti mendorong paksa setiap kenangan yang kita punya ke ruang terdalam hati kita. Menyisakan ruang kosong, berharap tempat baru bisa memenuhinya sama seperti yang dulu. 
Dan hal paling sulit dari berkemas adalah, saat kita menyadari bahwa ternyata ada banyak hal-hal yang sebenarnya ingin kita bawa serta, namun kita sendiri bahkan tidak tahu bagaimana mengemasinya. Such as, friends. Sometimes , i wish, i could wrap all of them.
Kesendirian kadang mensinergikan kesentimentilan. Dan malam-malam sendirian berarti mengukuhkan ketidakrelaan untuk beranjak.
Namun, ketidakrelaan itu pun kadang tersesat, membuat saya bisa berpikir seperti layaknya manusia dewasa. 
Life must go on.
Kehidupan akan terus berjalan. Jika kamu tidak mau tertinggal, berjalanlah bersamanya.

Inilah saatnya saya harus melanjutkan perjalanan, bersama hidup. Demi kehidupan yang lebih baik. Itu justifikasi agar bisa lepas dari orang-orang terkasih di sekitar saya selama ini.
Lalu, sebuah kutipan dari sebuah film membuat saya menyadari, orang-orang yang kita sayangi tidak akan pernah lepas dari kita. Mereka akan selalu kita temukan di dalam hati (Sirius Black_Harry Potter and The Prisoner of Azkaban).
Ini membuat saya mantab dan berani merelakan 'zona nyaman' saya yang selama ini saya diami. Ada banyak hal baik menanti di luar sana. 


People come and go. And now, it's my turn.  
No need to worry about new life. It seems like reading a book you haven't ever known before. All you have to do is just enjoying it.

0 komentar:

Posting Komentar